7 Lantaran Gangguan Apnea Dikala Tidur

Mendengkur bukanlah sleep apnea (apnea tidur), namun sleep apnea sanggup muncul bermula dari tidur mendengkur.

Sleep apnea atau apnea tidur adalah gangguan tidur yang ditandai dengan sulitnya seseorang untuk bernafas saat tidur. Penderita sanggup berkali-kali terbangun akhir terhentinya pasokan oksigen ke otak akhir tersumbatnya jalan nafas akhir menyempitnya tenggorokan seseorang. Setelah bangkit orang tersebut akan kembali lagi tidur dan terbangun lagi. Begitu seterusnya. Makara orang yang terkena sleep apnea sanggup mengalami fase tidur bangkit berkali-kali dalam satu malam.

Itulah yang menyebabkan orang yang terkena sleep apnea dikatakan beresiko terkena beberapa penyakit sistem kardio vaskuler yaitu hipertensi dan jantung.
Halk yang menyebabkan orang terkena apnea tidur

Lalu sebetulnya apa saja, sih, hal yang sanggup menyebabkan seseorang terkena apnea tidur?
berikut ini 7 hal  penyebab sleep apnea berdasarkan Dr. Matthew D Mingrone pemimpin di EO Sleep center :

Obesitas

Orang yang memiliki  kelebihan berat tubuh tentu sangat beresiko terkena sleep apnea. Bahkan Menurut info di WebMd.com orang remaja yang mempunyai kelebihan berat tubuh berisiko 7 kali lebih tinggi untuk terkena sleep apnea.  Hal ini sanggup dimaklumi karena  kelebihan berat tubuh menambah tekanan pada tabung pernapasan yang menciptakan diameter akses udara utamanya di kawasan leher akan mengalami penciutan daripada orang yang mempunyai berat tubuh normal. 

Lingkar leher besar

Pria dengan lingkar leher yang lebih besar dari 17 inchi dan perempuan yang lebih dari 15 inchi mempunyai risiko lebih tinggi terkena apnea tidur. Belum ada penelitian niscaya wacana hal ini , namun secara anatomis, orang dengan leher besar rata-rata mempunyai akses nafas yang sempit.

Usia lanjut

Seiring bertambahnya usia, kita kehilangan sedikit nada bunyi dan elastisitas otot tenggorokan sehingga akan menciptakan kita lebih rentan mengalami apnea tidur.  Sebagai proses penuaan itu yaitu hal yang normal. Dengan adanya pelunakan alami pada jaringan tenggorokan yang disebabkan oleh proses penuaan alami. Ada kemungkinan, hal ini memicu  terjadinya sleep apnea. Walau sebenaranya bukan hanya orang lanjut usia saja yang beresiko mengalami apnea tidur. Orang yang masih berusia mudapun  sanggup saja mengalami apnea tidur.

Riwayat keluarga

Ini bukanlah secara otomatis kalau ada anggota keluarga anda mengalami sleep apnea, terus anda juga akan terkena hal yang sama. Riwayat keluarga ini hanya berlaku kalau anda memang mempunyai aspek atau bentuk fisik yang serupa dengan pendahulu anda yang mengalami  sleep apnea. Aspek fisik itu contohnya anda punya lingkar leher yang besar sama ibarat leher ayah anda atau rahang yang sempit ibarat ibu anda. Kecenderungan dalam hal kebiasaan dengan orang bau tanah anda juga akan mensugesti resiko apnea tidur. Misalnya orang bau tanah anda punya kebiasaan ngemil, itu niscaya akan ditiru oleh anda sehingga anda akan mengalami kelebihan berat tubuh seperti  orang bau tanah anda. 

Peminum alkohol

Menurut National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism, kebiasaan mengonsumsi alkohol sebelum tidur beresiko terkena apnea tidur. Belum diketahui apa sebabnya. Hanya saja kesimpulan  ini sudah banyak di buktikan pada orang yang sebelumnya tidak mempunyai tanda-tanda apnea tidur. Kebiasaan ini akan memperbesar peluang mendapati apnea tidur. Sedang bagi orang yang telah mengalami duduk perkara tidur ini, alkohol akan semakin memperparah apnea-nya. 

Merokok

Menurut sebuah studi, perokok dua kali lebih besar terkena gangguan sleep apnea dari pada yang tidak merokok. Mengapa sanggup begitu?  Masih berdasarkan studi tersebut bahwa merokok menyebabkan sebagian jaringan akses pernapasan mengalami pembengkakan lantaran adanya iritasi yang disebabkan oleh zat-zat yang terkandung dalam asap rokok, ( lihat di “zat-zat menjijikkan yang ada dalam rokok") Pembengkakan tersebut akan mengurangi ruang pernafaan sehingga udara yang akan keluar masuk menjadi terhambat.

Jenis kelamin

Lagi-lagi ini lantaran perbedaan antomi sebagai ciri dari gender. Anda akan mendapati kenyataan bahwa lingkar leher laki-laki lebih besar dari lingkar leher yang dipunyai wanita. Inilah kiranya yang menyebabkan Pria paruh baya mempunyai dua kali lebih mungkin terkena sleep apnea dari pada perempuan di usia yang sama. Dalam statistic, hanya ada 15-20% perempuan yang mengalami apnea tidur, sebanyak 30-40% laki-laki mengalami apnea tidur.
Well, biar bermanfaat !
Previous
Next Post »
close