Intelijen & Spionase

MENGUAK TABIR OPERASI
Angkasa Edisi Koleksi No. LVI 2009
Angkasa Edisi Koleksi No. LVI 2009
Sangat rahasia dan selalu disangkal. Begitulah sejatinya operasi intelijen. Digerakkan orang-orang rekrutan khusus, operasi ini biasa digelar untuk peringatan dini, analisis situasi dan penciptaan kondisi. Atas nama kepentingan dan keamanan negara, ironisnya, izin menyabot bahkan membunuh kadang diberikan kepada para pelaksana di lapangan. Tak heran jika Jenderal Dwight D. Eisenhower menyebutnya sebagai: “keniscayaan yang tidak menyenangkan, namun sangat penting.”

Meski Sun-tzu baru membukukannya pada 400 SM, prinsip intelijen telah diterapkan tentara Romawi seribu tahun sebelumnya. Kala itu, mereka menggunakannya untuk operasi penghancuran benteng Israel di Masada. Selepas Perang Dunia II, dunia intelijen memasuki era yang sangat pelik dengan hadirnya peralatan elektronik, pesawat intai dan satelit yang dirancang khusus untuk menyedot informasi. Tanga dinas intelijen yang kuat, cerdas, dan tajam; diyakini, Presiders dan angkatan bersenjata akan lumpuh dan buta.
Lewat Edisi Koleksi Angkasa “Menguak Tabir Operasi Intelijen & Spionase” ini, Anda akan kami ajak untuk mengenal dunia undercover yang serba tersamar. Mulai dari prinsip teknis dan sejarah pengembangannya, hingga ke tokoh spionase terkenal dan beberapa operasi intelijen yang menggegerkan. Kami juga akan mengenalkan sejumlah dinas rahasia terkemuka macam Mossad, CIA, dan KGB, dan sejumlah kegagalan yang pernah mereka alami. Jangan lewatkan!
Previous
Next Post »
close