8 HAL YANG TIDAK KAMU KETAHUI TENTANG GAME RESIDENT EVIL

Game ciptaan perusahaan Capcom berjudul Resident Evil adalah jenis game survival-horror yang merupakan awal mula kesuksesan game-game horror ciptaan Capcom lainnya seperti Doctor Hauzer dan Alone in the Dark. Sejak peluncuran game Resident Evil ke muka bumi, banyak pihak yang menganggap kalau game tersebut telah menuai zaman keemasan game berjenis survival-horror.

Jauh sebelum Capcom terkenal seperti sekarang, mereka terus berjuang membuat konsep permainan hingga sampai titik darah penghabisan, mereka juga mengembangkan reputasinya dengan perfeksionis, dan mereka tidak takut untuk membangun kembali suatu konsep dari awal atau membatalkan konsep sepenuhnya. Dalam beberapa kasus di seri Resident Evil, mungkin sudah tak terhitung jumlahnya game ini direvisi ulang sebelum dijadikan produk tetap dan akhirnya dirilis.

Itulah tadi penjelasan sekilas saya mengenai perusahaan Capcom mengenai produk emasnya yang berjudul Resident Evil; namun sebagai penggila game RE, anda pastinya tidak mengetahui 8 hal yang tersembunyi dibaliknya. Apa sajakah ke-8 hal tersebut? Mari kita saksikan dibawah ini, diantaranya adalah :

1. Game Resident Evil 1 merupakan penerus dari game Sweet Home

Hal ini mungkin sedikit akan mengejutkan anda bahwa sebenarnya seri Resident Evil bukanlah game survival-horror ciptaan Capcom yang pertama. Pada tahun 1989, Capcom mengeluarkan Sweet Home yang dimainkan di Nintendo Famicom. Sweet Home adalah RPG yang berdasarkan film Jepang dengan judul yang sama.

Game ini tidak pernah dirilis diluar Jepang karena memiliki konten eksplisit dan unsur kekerasan. Disini gamers akan ditugaskan untuk menjelajahi sebuah rumah angker, menemukan petunjuk rahasia, memecahkan teka-teki dan akan bertemu dengan makhluk seperti tengkorak atau zombie, dan misi anda yang paling penting adalah bertahan hidup. Setelah era Sweet Home, Capcom lalu merilis Resident Evil 1 yang secara mekanisme, pengaturan dan tema mirip dengan Sweet Home. Unsur teka-teki dan horror sangat jelas terasa didalam Resident Evil.

2. Devil May Cry terinspirasi dari Resident Evil 4

Resident Evil 4 pertama kali dirilis pada tahun 2005, game ini sebenarnya sudah benar-benar direncanakan dan dikembangkan selama lebih dari 5 tahun yang lalu tetapi karena masa produksinya yang sangat bermasalah, jadwal perilisannya pun diundur. Tim desain dibalik RE4 memutuskan untuk mengubah tiap sudut pandang kamera didalamnya sehingga dapat membuat langkah orientasi didalam seri tersebut terlihat lebih cepat. Karena unsur ceritanya yang semakin berkembang, sang direktur Shinji Mikami melihat, bahwa game RE4 ini sudah menyimpang terlalu jauh dari akar survival-horror.

Setelah itu, Shinji Mikami meminta sang desainer dan kru mesin untuk mengembangkan game lainnya, yang akhirnya mengarah pada perilisan seri game Devil May Cry pada tahun 2001. Ini sangat ironis, mengingat seri RE4 lebih menyerupai sebuah game action dibandingkan dengan seri terdahulunya. Terlepas dari semua kritik tersebut, RE4 tetaplah menjadi game terbaik hasil gabungan unsur survival-horror dan action.

3. Perubahan pada Resident Evil 1.5 dan Resident Evil 2

Ketika masa pengembangan game Resident Evil 2 dikabarkan hampir selesai, Capcom melihat produk ini menjadi sesuatu yang sangat berbeda. Manajemen Capcom menyatakan tidak senang dengan versi game ini, sehingga mereka memutuskan untuk mengubah ulang seluruh permainan dari awal, yang akan diberi judul dengan “Resident Evil 1.5”.

Perbedaan besarnya adalah ditiadakannya karakter Claire Redfield – diawal permainan RE1.5, mereka menampilkan protagonist perempuang yang berbeda dari Claire yang dikenal sebagai Elza Walker, seorang mahasiswi dan pecinta sepeda motor. Cerita game ini dinilai jauh lebih meyakinkan, namun sang penulis khawatir jikalau game ini dirilis maka seri RE berikutnya tidak akan lahir.

Pada akhirnya, mereka pun tetap mengeluarkan Resident Evil 2 namun sedikit telat dari hari yang telah dijadwalkan. Dikarenakan Capcom terlalu lama merilis game RE2 di pasaran, mereka pun mengeluarkan seri Resident Evil: Director’s Cut sebagai tanda permintaan maaf kepada para gamers karena harus menunggu terlalu lama.

4. Sengoku Biohazard menjadi Onimusha

Pada tahun 1997, Capcom telah merencanakan untuk merilis game Resident Evil 1 (USA) atau Biohazard (Jepang) bersamaan dengan permainan yang berjudul “Sengoku Biohazard”. Konsep game tersebut pada dasarnya sama dengan seri RE, tetapi Sengoku Biohazard mempunyai gaya oriental. Presiden Capcom, Yoshiki Okamoto menjelaskan singkat dalam sebuah wawancara, ‘Karakter didalam game tersebut akan menggunakan Katana dan Shuriken. Semua unsur yang berhubungan dengan Ninja akan dihadirkan disini”.

border=

Sayangnya, Sengoku Biohazard tidak pernah dirilis ke pasaran, namun Capcom malah merilis Onimusha yang memiliki kemiripan seperti yang penah diungkapkan Okamoto. Game ini terbilang sukses karena berhasil memperkenalkan dunia Ninja dan menghadirkan tema Asia yang oriental kepada para gamer di seluruh dunia. Game ini sekilas mempunyai kemiripan dengan seri RE, anda bisa melihatnya dari sisi pengambilan sudut kamera, menu, skema kontrol, penggunaan elemen supranatural, dan teka-teki.

5. Lahirnya Resident Evil 3: Nemesis

Setelah sukses merilis RE1 dan RE2, Capcom memutuskan untuk membuat satu proyek baru. Permainan ini diusulkan harus berhubungan dengan jalan cerita seri terdahulunya, Resident Evil 2. Capcom lalu merilis game Resident Evil 3 pada konsol Dreamcast dan Resident Evil 3: Nemesis pada konsol Sony Playstation. Capcom akhirnya menjalin kerjasama dengan Sony dan sebagai gantinya Resident Evil: Nemesis dicap menjadi pintu gerbang utama.

6. Game Resident Evil 1 memiliki konsep First-Person Shooter

Resident Evil 1 adalah game yang berhasil membantu mempopulerkan game berjenis survival-horror dengan cara yang besar. Dengan konsep pengontrolan yang sedikit canggung, sudut kamera yang tetap dan kurangnya sumber daya RE1 berhasil menciptakan pengalaman yang menakutkan untuk game berbasis horror. Ketika Capcom membahas peluncuran Resident Evil 1, mereka merencanakan agar game tersebut dijadikan konsep First-Person Shooter dan jikalau benar terjadi, maka seri ini akan benar-benar berbeda.

7. Seri RE di Game Boy Color dibatalkan

Setelah Capcom menuai kesuksesan dengan Resident Evil 1 pada tahun 1996, mereka mencoba mengadu nasib untuk pindah ke konsol lain. Mereka pun melirik Game Boy Color dan mempercayakan game RE kepada HotGen Studios, sebuah perusahaan yang berbasis di Inggris untuk dibuat konsepnya.

Setelah konsep tersebut selesai dan dikirim ke Capcom, mereka menolak dan tidak merilisnya. Pernyataan resmi atas nama perusahaan mengklaim bahwa mereka ‘tidak yakin bahwa konsep tersebut akan membuat para gamers dan Capcom senang’.

8. Desain Karakter RE yang asli

Dokumen desain asli untuk game Resident Evil menunjukkan tokoh karakter yang berbeda untuk setiap karakter yang muncul didalam permainan yang sebenarnya. Selain karakter yang dimasukkan seperti Chris Redfield dan Jill Valentine, mereka juga menambahkan Gelzer, Hulk yaitu seorang pria dengan mata Cyborg dan Dewey.

Ternyata kesemua karakter ini terinspirasi dari Eddie Murphy. Saat RE masih berbentuk konsep, Capcom tidak memasukkan nama Gelzer dan Dewey karena karakternya terlihat unik dan lucu. Namun pada akhirnya kedua karakter ini pun dimasukkan ke dalam game Dino Crisis yaitu Gail (Gelzer) dan Rick (Dewey) yang sekilas mirip jikalau kita melihat desain dan kepribadiannya.

Previous
Next Post »
close