Heboh! Tragedi Pesawat TNI AU di Gunung Bromo, 3 Jenazah Ditemukan, 1 Masih Hilang

Dalam kejadian tragis di Lereng Gunung Bromo, 3 jenazah kru pesawat TNI AU EMB-314 Super Tucano yang jatuh telah berhasil ditemukan. Pencarian masih dilakukan untuk satu orang lainnya yang masih hilang. Mayor Pnb Yuda A. Seta, Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya, dan Kolonel Pnb Subhan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Pesawat TNI AU mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati, mengumumkan penemuan tersebut dalam konferensi pers di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. "Ada 3 jenazah korban telah ditemukan, yaitu Almarhum Mayor Pnb Yuda A. Seta dan Kolonel Pnb Subhan," ungkap Agung. Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya sudah ditemukan, sedangkan Letkol Pnb Sandhra Gunawan masih dalam pencarian.

Saat ini, ketiganya sedang dievakuasi dari lokasi oleh tim SAR. Mayor Pnb Yuda A. Seta dan Kolonel Pnb Subhan sudah dibawa ke Lanud Abdulrachman Saleh dengan menggunakan ambulans, sementara Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya masih dalam perjalanan. "Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya sedang dalam proses evakuasi karena jalannya sulit," tambah Agung.

Para korban rencananya akan dibawa menuju ke rumah duka setelah dievakuasi. Menurut The Newbie News dan sumber lainnya, jabatan keempat korban pesawat TNI AU Super Tucano yang jatuh beragam, seperti Kadispers Lanud Abdulrachman Saleh dan Komandan Skadron Udara 21.

Dua pesawat Super Tucano dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang lepas landas pada pukul 10.50 WIB dengan nama Chevron Flight. Namun, dua pesawat tersebut hilang kontak 38 menit kemudian. Meskipun dua pesawat lainnya sudah kembali mendarat, pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 dikonfirmasi jatuh.

Cuaca buruk diduga menjadi penyebab kecelakaan tersebut, karena keempat pesawat melepas diri dari formasi akibat cuaca kurang baik. "Mereka saling melepas diri setelah take off dan masuk ke dalam cuaca kurang baik. Dua pesawat lainnya bisa naik dan keluar dari awan, sementara Super Tucano TT-3111 dan TT-3103 kehilangan kontak," ungkap Agung.



Penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan, dan TNI AU sedang mencari Flight Data Recorder (FDR) kedua pesawat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. "FDR menyimpan rekaman suara, gambar, ketinggian, kecepatan, lokasi, serta informasi penting lainnya," jelas Agung. Tragedi ini menjadi sorotan akibat kondisi cuaca yang buruk di lereng Gunung Bromo.

Related Posts

Previous
Next Post »
close