Siapa sangka, di tengah banyaknya orang yang sering kali lupa mensyukuri apa yang dimilikinya, ada kisah yang mengingatkan kita tentang pentingnya bersyukur dan semangat dalam kondisi apapun. Mari kita sambut kisah luar biasa dari seorang kakek yang telah mengajarkan kita arti sejati dari kebahagiaan, di balik meja jualannya yang sederhana.
Sosok kakek berusia 100 tahun ini menjadi sorotan melalui unggahan video yang menginspirasi, diunggah oleh akun TikTok @sobat.kuliner. Lewat video tersebut, kita bisa melihat semangat tak tergoyahkan dari sang kakek yang menjajakan lumpia di pinggir jalan, meskipun usianya telah mencapai seratus tahun.
"Aki Khoirudin, berusia seratus tahun, dengan gigih menjual lumpia mulai dari pukul 7 pagi, dan meskipun pelanggannya belum banyak, semangatnya tetap menyala. Bahkan di usia senja, ingatannya tetap tajam," begitu keterangan pada unggahan tersebut.
Kisah hidup Khoiruddin dimulai sejak tahun 1923, saat dia pertama kali memulai perjalanan jualan lumpia. Dahulu, kakek Khoiruddin membuka lapaknya di jalan Braga dengan harga lumpia yang hanya tiga perak.
Sekarang, di jalan Guntur Sari Wetan, Khoiruddin menghadirkan lumpia basah dalam jumlah 30 porsi setiap harinya. Harganya? Hanya Rp12 ribu untuk satu porsi lumpia basah, dan Rp2.500 untuk lumpia kering.
Namun, di balik aktivitas jualannya, ada cerita hidup yang lebih dari sekadar penjualan lumpia. Dalam suasana santai, Khoiruddin berbagi kisahnya yang melampaui satu abad kehidupan. Ia mengungkapkan bahwa dalam hidupnya yang panjang, dia telah menikah tiga kali. Pernikahan pertamanya hanya berlangsung 15 tahun karena sang istri meninggal lebih dulu, meninggalkan dua anak.
"Karena udah tiga kali (menikah). Pertama 15 tahun meninggal, punya dua anak. Anak tertua ikut mamanya, tapi dia juga meninggal," ungkap Khoiruddin dengan sedih.
Pernikahan keduanya berlangsung saat usianya menginjak 35 tahun, dan dari pernikahan ini, Khoiruddin dikaruniai delapan orang anak. Sayangnya, takdir berkata lain, dan empat dari anak-anaknya meninggal dunia sebelum dia.
Khoiruddin mencoba lagi, menikah untuk yang ketiga kalinya, yang berlangsung selama 28 tahun. Sekarang, dia tinggal bersama istri ketiganya di sebuah rumah di Bandung. Melalui perjalanan tiga pernikahannya, Khoiruddin memiliki anak yang masih hidup, lima cucu, dan bahkan 13 cicit.
Ketika ditanya alasan dia masih bekerja keras menjual lumpia di usia senjanya, Khoiruddin mengaku dengan tulus. Meski anak-anaknya melarangnya, ia tetap bertahan dengan alasan sederhana: dia tak ingin menjadi beban bagi mereka.
"Anak juga suka nangis ke aki yang perempuan. Nangis karena katanya jangan jualan, udah aja orang bagi-bagi gitu. Kata aki, aki kasihan sama anak. Anak nggak punya (susah), karena anak itu kan amanah, jangan diberatin," ceritanya dengan senyum pahit.
Dalam satu kesempatan istimewa, pemilik akun @sobat.kuliner memutuskan untuk membeli semua lumpia yang ditawarkan oleh Khoiruddin, hingga tak satupun sisa. Melihat semua dagangannya habis terjual, air mata mengembang di mata kakek Khoiruddin. Dalam keharuan, dia hanya bisa mengusap air mata dan mengucapkan terima kasih.
Tak butuh waktu lama bagi video ini untuk menyebar luas di TikTok, dan respons dari berbagai netizen pun mengalir deras. Hingga saat tulisan ini dituangkan, video inspiratif ini telah dilihat oleh lebih dari 27,7 miliar orang.
"Semoga di usia senjanya, dia bisa menikmati sisa hidupnya dengan nyaman bersama keluarga," tulis seorang netizen di kolom komentar dengan penuh harap.
"Kuatnya dia, sampai membuatku menangis," sahut netizen lain dengan simpati.
Inilah saatnya kita bergandengan tangan untuk memberikan bantuan kepada Kakek Khoiruddin. Mari bersama-sama memberikan donasi yang akan membantu memenuhi kebutuhan harian sang kakek, memberikan perawatan kesehatan yang pantas, dan menghadirkan masa pensiun yang layak baginya. Terima kasih atas dukungan Anda.
Sosok kakek berusia 100 tahun ini menjadi sorotan melalui unggahan video yang menginspirasi, diunggah oleh akun TikTok @sobat.kuliner. Lewat video tersebut, kita bisa melihat semangat tak tergoyahkan dari sang kakek yang menjajakan lumpia di pinggir jalan, meskipun usianya telah mencapai seratus tahun.
"Aki Khoirudin, berusia seratus tahun, dengan gigih menjual lumpia mulai dari pukul 7 pagi, dan meskipun pelanggannya belum banyak, semangatnya tetap menyala. Bahkan di usia senja, ingatannya tetap tajam," begitu keterangan pada unggahan tersebut.
Kisah hidup Khoiruddin dimulai sejak tahun 1923, saat dia pertama kali memulai perjalanan jualan lumpia. Dahulu, kakek Khoiruddin membuka lapaknya di jalan Braga dengan harga lumpia yang hanya tiga perak.
Sekarang, di jalan Guntur Sari Wetan, Khoiruddin menghadirkan lumpia basah dalam jumlah 30 porsi setiap harinya. Harganya? Hanya Rp12 ribu untuk satu porsi lumpia basah, dan Rp2.500 untuk lumpia kering.
Namun, di balik aktivitas jualannya, ada cerita hidup yang lebih dari sekadar penjualan lumpia. Dalam suasana santai, Khoiruddin berbagi kisahnya yang melampaui satu abad kehidupan. Ia mengungkapkan bahwa dalam hidupnya yang panjang, dia telah menikah tiga kali. Pernikahan pertamanya hanya berlangsung 15 tahun karena sang istri meninggal lebih dulu, meninggalkan dua anak.
"Karena udah tiga kali (menikah). Pertama 15 tahun meninggal, punya dua anak. Anak tertua ikut mamanya, tapi dia juga meninggal," ungkap Khoiruddin dengan sedih.
Pernikahan keduanya berlangsung saat usianya menginjak 35 tahun, dan dari pernikahan ini, Khoiruddin dikaruniai delapan orang anak. Sayangnya, takdir berkata lain, dan empat dari anak-anaknya meninggal dunia sebelum dia.
Khoiruddin mencoba lagi, menikah untuk yang ketiga kalinya, yang berlangsung selama 28 tahun. Sekarang, dia tinggal bersama istri ketiganya di sebuah rumah di Bandung. Melalui perjalanan tiga pernikahannya, Khoiruddin memiliki anak yang masih hidup, lima cucu, dan bahkan 13 cicit.
Ketika ditanya alasan dia masih bekerja keras menjual lumpia di usia senjanya, Khoiruddin mengaku dengan tulus. Meski anak-anaknya melarangnya, ia tetap bertahan dengan alasan sederhana: dia tak ingin menjadi beban bagi mereka.
"Anak juga suka nangis ke aki yang perempuan. Nangis karena katanya jangan jualan, udah aja orang bagi-bagi gitu. Kata aki, aki kasihan sama anak. Anak nggak punya (susah), karena anak itu kan amanah, jangan diberatin," ceritanya dengan senyum pahit.
Dalam satu kesempatan istimewa, pemilik akun @sobat.kuliner memutuskan untuk membeli semua lumpia yang ditawarkan oleh Khoiruddin, hingga tak satupun sisa. Melihat semua dagangannya habis terjual, air mata mengembang di mata kakek Khoiruddin. Dalam keharuan, dia hanya bisa mengusap air mata dan mengucapkan terima kasih.
Tak butuh waktu lama bagi video ini untuk menyebar luas di TikTok, dan respons dari berbagai netizen pun mengalir deras. Hingga saat tulisan ini dituangkan, video inspiratif ini telah dilihat oleh lebih dari 27,7 miliar orang.
"Semoga di usia senjanya, dia bisa menikmati sisa hidupnya dengan nyaman bersama keluarga," tulis seorang netizen di kolom komentar dengan penuh harap.
scan qr untuk donasi kakek khoirudin atau klik link di bawah |
"Kuatnya dia, sampai membuatku menangis," sahut netizen lain dengan simpati.
Inilah saatnya kita bergandengan tangan untuk memberikan bantuan kepada Kakek Khoiruddin. Mari bersama-sama memberikan donasi yang akan membantu memenuhi kebutuhan harian sang kakek, memberikan perawatan kesehatan yang pantas, dan menghadirkan masa pensiun yang layak baginya. Terima kasih atas dukungan Anda.
EmoticonEmoticon