Lantaran berbagai alasan, Korea Utara menjadi salah satu negara yang tidak diprioritaskan di dalam hal apa pun. Lebih-lebih soal ekonomi. Sudah lama negaranya si Kim Jong Un ini dikucilkan oleh dunia. Salah satunya lewat aksi embargo yang dilakukan negara-negara barat. Kenapa hal ini dilakukan tentu ada alasannya, namun yang paling utama adalah masalah ideologi serta kepemilikan senjata semacam nuklir dan sebagainya.
Dari fakta tersebut kita mungkin bertanya-tanya, dari mana sumber pendapatan negara ini? Ya, meskipun dikucilkan sedemikian rupa di kancah perekonomian dunia, ternyata Korea Utara punya aktivitas perdaganganan internasional berbentuk ekspor yang cukup menguntungkan. Uniknya, barang-barang yang dikirim ke luar negeri bukanlah yang mainstream alias unik dan nyleneh.
Nah, kira-kira barang-barang apa saja sih yang sering diekspor Korea Utara yang katanya tidak biasa itu? Berikut ulasannya.
1. Misil Balistik
Sempat disinggung di bagian pembuka, salah alasan kenapa Korea Utara dimusuhi banyak negara di dunia adalah gara-gara kepemilikan senjata berat. Meskipun demikian, hal tersebut justru menguntungkan di sisi yang lain. Ya, siapa sangka jika ini jadi salah satu komoditi ekspor paling menghasilkan. Misil balistik adalah salah satu andalan mereka di pasar dunia. Setidaknya, tiap tahunnya Korut menghasilkan sekitar $ 10 juta dari penjualan misil ini.
Pelanggannya sendiri rata-rata adalah negara-negara rawan konflik, misalnya saja Pakistan dan Iran yang konon adalah pelanggan setia Korea Utara. Karena persenjataan berat adalah pendapatan yang tergolong besar, maka Korut pun tidak henti-hentinya untuk memproduksi benda mematikan yang punya daya hancur luar biasa ini. Namun, Korea Utara tak selamanya bisa mengandalkan persenjataan ini. Ketika perang sudah tidak lagi dibutuhkan, tentu deretan misil balistik mereka akan kadaluarsa dalam artian tidak lagi digunakan.
2. Patung
Kalau kamu ke Korea Utara, pasti akan menemukan dua patung besar di salah satu sudut kotanya. Patung ini adalah Kim Il Sung dan Kim Jong Un, dua mantan pemimpin Korut. Uniknya, siapa pun yang ingin melihat patung ini harus menundukkan diri dan memberikan penghormatan. Masih berhubungan dengan patung, ternyata benda artistik seperti ini juga jadi komoditi andalan Korea Utara.
Kalau di Indonesia patung-patung yang dikirim ke luar negeri statusnya sebagai barang seni dan cinderamata. Namun, di Korea Utara sama sekali berbeda. Ya, ini adalah semacam mega proyek dengan nilai kontrak yang besar. Salah satu hasil karya terbesar yang pernah mereka buat adalah patung Robert Mugabe si presiden Zimbabwe. Kabarnya, sang presiden memesan dua patung dirinya yang dibuat di Korut dengan harga sekitar $ 5 juta.
Tak cuma itu, kembali ke tahun 2000an, Korea Utara juga menerima pesanan pembuatan monumen perang dari Namibia dengan nilai proyek sebesar $ 60 juta. Pengerjaan patung-patung ini sendiri ada di Mansudae Art Studio yang memperkerjakan 4 ribu orang seniman.
3. Ekspor Pekerja
Korea Utara sama sekali bukan negara yang berkelebihan dalam hal apa pun, kecuali pekerja. Alhasil, agar bisa berguna untuk negara dan mengurangi pengangguran, maka pemerintah Korut mengirim para penduduknya untuk bekerja. Ya, karena yang kita bahas adalah ekspor, maka tujuan bekerja para penduduknya adalah luar negeri.
Dari sini Korea Utara mendapatkan income yang sangat besar. Setiap tahunnya, negara mampu mendapatkan pundi-pundi hampir $ 2 miliar. Lalu, bagaimana dengan nasib para pekerjanya? Ya, sudah bisa kamu kira sendiri. Benar sekali, alih-alih mendapatkan kesejahteraan dan hak, para pekerja yang dikirim Korea Utara keluar negeri justru mengalami perbudakan. Mereka bekerja dalam durasi yang lama serta dibayar sangat rendah.
Ada sekitar 40 negara yang seringkali menerima para pekerja Korea Utara. Misalnya Timur Tengah, Afrika, China dan Rusia. Konon di Rusia sendiri ada sekitar 20 ribuan pekerja Korea Utara yang memeras keringat demi negara.
4. Methamphetamine
Methamphetamine merupakan salah satu jenis obat-obatan terlarang yang begitu melegenda namanya. Ia sering digunakan sebagai pengganti ekstasi dengan efek yang lebih gila. Sedikit saja mengonsumsi Methamphetamine, maka si pengguna akan merasa terbang, sulit tidur, tekanan darah naik, jadi lebih emosi dan sebagainya. Ya, Methamphetamine ini juga mengakibatkan efek kecanduan yang juga tidak main-main.
Nah, siapa sangka jika obat-obatan terlarang ini juga merupakan komoditi ekspor Korea Utara. Bahkan konon bisnis barang haram tersebut sudah berlangsung sejak tahun 70an. Pertanyaannya, bagaimana bisa sebuah negara melegalkan hal-hal semacam ini? Ya, karena yang kita bahas adalah Korea Utara, maka sepertinya tidak perlu heran dengan hal-hal semacam ini.
Mekanisme penjualannya sendiri katanya lewat duta besar yang ada di berbagai negara, khususnya yang jadi pelanggan. Nah, untuk melindungi praktik ini, Korea Utara memanfaatkan hak imunitas diplomatis. Pembuatan, packing dan sebagainya, diproses di dalam negeri lewat industri-industri kecil.
5. Reaktor Nuklir
Sebagai salah satu negara yang memiliki nuklir, maka Korea Utara tidak melewatkan hal ini pula untuk dimanfaatkan dari sisi ekonomi. Yup, apalagi kalau bukan menjual reaktor-reaktor nuklirnya. Jangan dikira tidak ada yang minat, ada lho beberapa negara yang serius melakukan transaksi mengerikan ini dengan negaranya Kim Jong un tersebut. Salah satu yang ketahuan adalah Iran dan Syiria.
Meskipun katanya negara ini begitu dibenci dan bahkan dikucilkan dari pergumulan internasional, toh ternyata negara ini masih bisa melanjutkan pemerintahan. Meskipun cara-caranya lewat hal gila seperti ekspor barang-barang tak biasa tersebut.
EmoticonEmoticon