Apa kira-kira yang ada dalam benak Anda jika bekerja dengan gaji Rp 3,5 miliar? Tentunya senang bukan kepalang, bukan? Nah, ternyata bekerja dengan gaji sebesar itu memang ada, lho, tepatnya di Kota Tokoroa, Selandia Baru, sebagai dokter.
Tapi uniknya, dengan gaji sebesar itu, tidak ada yang berminat melamar pekerjaan tersebut. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh seorang dokter senior yang bekerja di sebuah klinik kesehatan di Tokoroa, Dokter Alan Kenny.
Dia mengatakan bahwa selama 2 tahun terakhir ini, dirinya tidak menemukan kandidat dokter muda yang cocok untuk mengisi posisi sebagai perawat dan dokter di tempat dia bekerja. Bahkan, Kenny juga menyewa 4 perusahaan perekrutan medis untuk mencarikan kandidat yang tepat dan hasilnya tetap nihil.
Dikarenakan hal itu, akhirnya Kenny terpaksa mencari kandidat dokter muda tersebut secara manual. Dia mencarinya melalui situs-situs pencari kerja di Selandia Baru dan mempublikasikan lowongan pekerjaan untuk posisi tersebut secara online. Sayangnya, menurutnya, sampai 4 bulan lebih lamanya, setelah dia memposting iklan lowongan pekerjaan itu, hingga sekarang belum ada yang mengirimkan lamaran.
Kenny juga berpendapat bahwa mungkin kurang tertariknya orang untuk melamar adalah terkait dengan lokasi penempatan yang bukan di Auckland dan juga beban kerjanya yang lumayan berat.
Padahal, jika dihitung-hitung, gaji yang ditawarkan Kenny sebesar NZD 400 ribu atau sekitar Rp 3,5 miliar bukanlah angka yang kecil. Bahkan gaji itu bersih di luar biaya lain-lainnya serta sudah melebihi gaji dokter umum di seluruh Selandia Baru. Ditambah lagi, Kenny juga menambahkan bahwa siapa saja yang berminat, maka tetap akan mendapatkan libur akhir pekan dan tidak ada jam lembur. Sayangnya, tetap saja hal itu tidak menarik minat para dokter muda di New Zealand.
“Auckland memiliki sekolah kedokteran terbesar di Selandia Baru dan kebanyakan yang sekolah kedokteran berasal dari keluarga kaya. Jika saja sekolah kedokteran merekrut lebih banyak mahasiswa dari kota kecil, mereka akan banyak yang datang ke sini,” ujarnya.
Klinik yang ditangani Kenny tergolong terkenal karena hingga kini, sudah ada lebih dari 6000 pasien yang keluar masuk di tempat itu dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Karena tidak ada tambahan para medis muda yang diinginkan, akhirnya Kenny harus merawat sekitar 43 orang setiap harinya. Jumlah tersebut melebihi standar rata-rata yang direkomendasikan oleh Royal College of GP, yaitu 25 pasien. Tidak hanya itu saja, Kenny juga harus bekerja mulai pukul 08:30 pagi sampai pukul 06:00 sore tanpa istirahat makan siang.
“Tahun lalu, saya membatalkan liburan karena saya tidak bisa mendapatkan pengganti dan tahun ini saya mungkin harus membatalkan liburan juga dan ini masalah yang sulit bagi saya. Saya menawarkan penghasilan yang benar-benar luar biasa. Jumlah pasien saya membludak di tahun lalu, itu luar biasa. Dan semakin banyak pasien dalam daftar, semakin banyak uang yang Anda dapatkan. Tapi akhir-akhir ini jumlahnya terlalu banyak. Meski senang mendapatkan banyak uang, bukan berarti saya tidak menginginkan liburan,” lanjutnya.
Tertarik untuk mencoba peruntungan di Tokoroa dan bergabung bersama Dokter Kenny sebagai perawat di kliniknya?
Tapi uniknya, dengan gaji sebesar itu, tidak ada yang berminat melamar pekerjaan tersebut. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh seorang dokter senior yang bekerja di sebuah klinik kesehatan di Tokoroa, Dokter Alan Kenny.
Dia mengatakan bahwa selama 2 tahun terakhir ini, dirinya tidak menemukan kandidat dokter muda yang cocok untuk mengisi posisi sebagai perawat dan dokter di tempat dia bekerja. Bahkan, Kenny juga menyewa 4 perusahaan perekrutan medis untuk mencarikan kandidat yang tepat dan hasilnya tetap nihil.
Dikarenakan hal itu, akhirnya Kenny terpaksa mencari kandidat dokter muda tersebut secara manual. Dia mencarinya melalui situs-situs pencari kerja di Selandia Baru dan mempublikasikan lowongan pekerjaan untuk posisi tersebut secara online. Sayangnya, menurutnya, sampai 4 bulan lebih lamanya, setelah dia memposting iklan lowongan pekerjaan itu, hingga sekarang belum ada yang mengirimkan lamaran.
Kenny juga berpendapat bahwa mungkin kurang tertariknya orang untuk melamar adalah terkait dengan lokasi penempatan yang bukan di Auckland dan juga beban kerjanya yang lumayan berat.
Padahal, jika dihitung-hitung, gaji yang ditawarkan Kenny sebesar NZD 400 ribu atau sekitar Rp 3,5 miliar bukanlah angka yang kecil. Bahkan gaji itu bersih di luar biaya lain-lainnya serta sudah melebihi gaji dokter umum di seluruh Selandia Baru. Ditambah lagi, Kenny juga menambahkan bahwa siapa saja yang berminat, maka tetap akan mendapatkan libur akhir pekan dan tidak ada jam lembur. Sayangnya, tetap saja hal itu tidak menarik minat para dokter muda di New Zealand.
“Auckland memiliki sekolah kedokteran terbesar di Selandia Baru dan kebanyakan yang sekolah kedokteran berasal dari keluarga kaya. Jika saja sekolah kedokteran merekrut lebih banyak mahasiswa dari kota kecil, mereka akan banyak yang datang ke sini,” ujarnya.
Klinik yang ditangani Kenny tergolong terkenal karena hingga kini, sudah ada lebih dari 6000 pasien yang keluar masuk di tempat itu dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Karena tidak ada tambahan para medis muda yang diinginkan, akhirnya Kenny harus merawat sekitar 43 orang setiap harinya. Jumlah tersebut melebihi standar rata-rata yang direkomendasikan oleh Royal College of GP, yaitu 25 pasien. Tidak hanya itu saja, Kenny juga harus bekerja mulai pukul 08:30 pagi sampai pukul 06:00 sore tanpa istirahat makan siang.
“Tahun lalu, saya membatalkan liburan karena saya tidak bisa mendapatkan pengganti dan tahun ini saya mungkin harus membatalkan liburan juga dan ini masalah yang sulit bagi saya. Saya menawarkan penghasilan yang benar-benar luar biasa. Jumlah pasien saya membludak di tahun lalu, itu luar biasa. Dan semakin banyak pasien dalam daftar, semakin banyak uang yang Anda dapatkan. Tapi akhir-akhir ini jumlahnya terlalu banyak. Meski senang mendapatkan banyak uang, bukan berarti saya tidak menginginkan liburan,” lanjutnya.
Tertarik untuk mencoba peruntungan di Tokoroa dan bergabung bersama Dokter Kenny sebagai perawat di kliniknya?
EmoticonEmoticon