TikTok, aplikasi berbagi video milik China, telah menghadapi gelombang larangan dan pembatasan dari pemerintah di seluruh dunia karena kekhawatiran tentang privasi dan keamanan. Baru-baru ini, AS dan Kanada telah melarang penggunaan TikTok pada perangkat seluler yang dikeluarkan pemerintah, dengan alasan kekhawatiran tentang keamanan data dan potensi akses ke informasi sensitif oleh pemerintah China.
Dugaan Pembagian Data Penggunanya menjadi Salah Satu Alasannya
TikTok telah lama membantah tuduhan berbagi data pengguna dengan China atau mengumpulkan lebih banyak data daripada perusahaan media sosial lainnya. Namun, banyak ahli dan anggota parlemen tetap waspada, mengutip sejarah spionase elektronik China dan serangan dunia maya di negara-negara Barat.
Shawn Henry, kepala petugas keamanan untuk perusahaan keamanan siber CrowdStrike, menggambarkan aplikasi tersebut sebagai “peluang lain” bagi China untuk mengakses informasi orang dan berpotensi memengaruhi opini publik.
Selain AS, Berikut beberapa negara yang melarang TikTok
Larangan AS hanya berlaku untuk perangkat pemerintah, tetapi beberapa anggota parlemen mendorong larangan yang lebih luas pada aplikasi tersebut. Sementara itu, Parlemen Eropa, Komisi Eropa, dan Dewan Uni Eropa semuanya telah melarang TikTok di perangkat staf karena kekhawatiran tentang privasi data dan pengaruh aplikasi tersebut terhadap kaum muda.
Regulator perlindungan data Irlandia sedang menyelidiki aplikasi tersebut atas dugaan transfer data pengguna ke China yang mungkin melanggar undang-undang negara tersebut, dan perusahaan tersebut mungkin menghadapi denda hingga 6% dari pendapatan tahunannya berdasarkan Undang-Undang Layanan Digital UE yang baru.
India adalah salah satu negara pertama yang melarang TikTok dan lusinan aplikasi China lainnya karena masalah privasi dan keamanan pada tahun 2020, tak lama setelah bentrokan mematikan antara pasukan India dan China di perbatasan yang disengketakan.
. Taiwan dan Pakistan juga untuk sementara melarang TikTok, dengan alasan kekhawatiran tentang konten tidak bermoral dan melindungi kaum muda. Penguasa Taliban Afghanistan telah melarang TikTok dan game Cina PUBG karena alasan yang sama.
Ketika pemerintah di seluruh dunia bergulat dengan kebangkitan perusahaan teknologi China dan potensi dampaknya terhadap keamanan nasional, tampaknya TikTok akan terus menghadapi pengawasan dan pembatasan di banyak negara.
EmoticonEmoticon